Minggu, 21 April 2013

tulisan (CONTOH BAB 1 PENULISAN ILMIAH)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat pada saat ini. Salah satu contoh dari teknologi informasi adalah smartphone atau lebih dikenal dengan ponsel pintar.  Selain sebagai alat telekomunikasi, smartphone juga dapat digunakan sebagai alat dalam mempermudah pekerjaan, proses pembelajaran, dan lain sebagainya dengan menggunakan aplikasi tertentu. Sifatnya yang mudah dibawa kemana saja (portable) dan ukurannya yang lebih kecil memudahkan pemakainya dalam menggunakannya. Android merupakan sistem operasi untuk smartphone yang dikembangkan Google. Keunggulan Android yang bersifat open source dan dapat dikembangkan sendiri melatar belakangi perkembangan android yang semakin pesat dan populer.
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena pendidikan itu sendiri sangat berguna untuk mengembangkan diri, akhlak, dan wawasan mereka kedepannnya. Bidang pendidikan dapat dijadikan suatu wadah dalam membentuk setiap individu yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas terutama dalam bidang pelajaran sejarah khususnya mengenai lagu-lagu wajib nasional di Indonesia. Banyak siswa-siswi sekolah dasar yang sangat sulit bahkan tidak tahu lagu-lagu wajib nasional yang ada di Indonesia.
Dengan mengikuti perkembangan teknologi mobile saat ini yang memiliki dan menyediakan informasi dalam berbagai macam aplikasi serta fasilitas, maka penulis bermaksud membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu siswa-siswi sekolah dasar untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai lagu-lagu wajib nasional yang ada di Indonesia yang termediasasi secara digital. Penulisan ini diberi judul “Aplikasi Informasi Lagu Lagu Wajib Nasional Menggunakan Android 2.3” dimana aplikasi ini menggunakan eclipse yang menggunakan bahasa pemrograman Java.
1.2       Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah pembuatan pada aplikasi pembelajaran lagu-lagu wajib nasional berbasis Android versi 2.3. Dimana dalam aplikasi yang dibuat ini hanya tersedia 23 lagu-lagu wajib nasional beserta not angkanya , dan terdapat soal-soal latihan. Aplikasi pembelajaran dan pengenalan lagu-lagu wajib nasional ini dipergunakan untuk guru atau orang tua murid untuk mengenalkannya kepada siswa-siswi Sekolah Dasar (SD).

1.3       Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk membantu para guru dan orang tua murid siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) memperkenalkan lagu-lagu wajib nasional yang ada di Indonesia dengan tampilan yang lebih menarik dan menyenangkan , sehingga mempermudah dalam proses pengelanan lagu-lagu wajib nasional yang ada.

1.4       Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan 5 metode yaitu :
1.      Melakukan studi pustaka merupakan tahap perencanaan mengetahui pokok bahasan materi dengan mencari data-data yang akan digunakan dan mempelajari buku-buku atau petunjuk yang berguna dan relevan. Serta ada pula pembelajaran yang bersumber dari media internet.
2.      Melakukan perencanaan sistem yaitu melakukan perencanaan pembuatan aplikasi ini di smarphone bersistem operasi Android.
3.      Merancang tampilan dan alur program yang dibuat.
4.      Spesifikasi perangkat yang digunakan :

spesifikasi perangkat lunak (software) komputer yang digunakan sebagai berikut :

1.      Proccessor AMD C-50 1.00 GHz.

2.      Kapasitas RAM sebesar 1 GB.

Sedangkan spesifikasi perangkat lunak (software) komputer yang digunakan sebagai berikut :

1.      Windows 7 Professional 32bit.
2.       Android SDK Manager.
3.      Eclipse Jee Galileo SR2 Win32.
4.      Java 2 SDK, Standard Editional Version 1.6.
5.      Adobe Photosop CS5.
Untuk menjalankan aplikasi ini pada smartphone Android spesifikasi minimal sebagai berikut :

1.      Processor 528 MHz ARM.
2.      RAM 192 MB.
3.      Android 2.3 GingerBread.
4.      13 MB storage dari internal / eksternal memory untuk APK aplikasi ini.

5.      Pengujian yang merupakan tahap akhir. Aplikasi yang dibuat diuji coba pada perangkat mobile bertipe android untuk melihat bug yang terdapat pada tahap implementasi.

1.5.      Sistematika Penulisan
            Sistematika penulisan yang diterapkan penulis untuk menyajikan gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, sehingga akan memperoleh gambaran yang jelas tentang isi dari penulisan ini terdiri dari empat bab diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan beberapa pokok persoalan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan   Android, Sekilas Tentang Java, XML, Eclipse Galileo, ADT serta Struktur Navigasi.
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
Pada bab ini akan diuraikan dengan jelas mengenai Perencanaan Aplikasi, Struktur Navigasi, Rancangan Tampilan, Pembuatan Aplikasi, Spesifikasi Perangkat yang Digunakan, serta Implementasi.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini mengenai kesimpulan dan saran sebagai evaluasi agar aplikasi ini dapat dikembangkan lebih jauh untuk ke depannya.

Tugas (PENALARAN DEDUKTIF)

       Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
       Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut denganconsequence (konklusi).
       Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
       Jadi, penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.


Jenis penalaran deduktif  yaitu:
  • Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
  • Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
  • Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
  • Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF

       Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.


1. Penarikan simpulan secara langsung

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
Simpulan secara langsung:
  • Semua S adalah P. (premis)
    Sebagian P adalah S. (simpulan)

    Contoh:
    -) Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
    -) Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

  • Semua S adalah P. (premis)
    Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

    Contoh:
    -) Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
    -) Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

  • Tidak satu pun S adalah P. (premis)
    Semua S adalah tak-P. (simpulan)

    Contoh:
    -) Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
    -) Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

  • Semua S adalah P. (premis)
    Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
    Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

    Contoh:
    -) Semua kucing adalah berbulu. (premis)
    -) Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
    -) Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2. Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:
  • Silogisme
    Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

    *Contohnya:
    Semua manusia akan mati
    Ani adalah manusia
    Jadi, Ani akan mati. (simpulan)


    Semua manusia bijaksana
    Semua dosen adalah manusia
    Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

  • Entimen
    Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

    *Contohnya :
    Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
    Pada malam hari tidak ada sinar matahari
    Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.


    Semua ilmuwan adalah orang cerdas
    Anto adalah seorang ilmuwan.
    Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen.
Sebaliknya, entimen juga dapat dijadikan silogisme.