KATA PENGANTAR
Tulisan ini saya buat berdasarkan beberapa referensi untuk menjelaskan tentang contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam organisasi, didalam tulisan ini juga membahas beragam jenis konflik dan juga penjelasannya.
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen.
Pada organisasi yang mengalami konflik dalamnya biasanya ada faktor-faktor yang terjadi :
dan faktor penyebabnya adalah
1. Perbedaan pendapat suatu individu didalam Organisasi
2. Kecemburuan sosial suatu individu dengan individu lain dalam Organisasi
3. Perubahan nilai-nilai yang diterapkan dalam Organisasi
4. Perbedaan Latar belakang individu dalam Organisasi
5. Perbedaan KepentiAngan terhadap anggota Organisasi yang bersifat individual.
KONFLIK ORGANISASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
dalam setiap perusahaan yang berdiri atau berkembang dalam suatu wilayah atau daerah tentu saja memiliki apa yang dinamakan Organisasi , Organisasi adalah suatu susunan keanggotaan yang saling berineraksi dan berkomunikasi dalam perbincangan hal-hal yang disukai dan hal-hal yang ingin dicapai yang dimaksud adalah sekumpulan individu yang dipersatukan karena keinginan atau tujuan bersama. organisasi bisa dikembangkan dalam suatu perusahaan karena dalam perusahan terdapat misi atau visi perusahaan, dalam hal itu lah organisasi bisa dibentuk karena dengan organisasi sekumpulan individu dengan berbagai jenis latar belakang dikumpulkan dalam suatu perusahan demi melaksanakan misi dan visi dari perusahaan tersebut.
dalam suatu perusahan yang diduduki berbagai macam latar belakang individu, berbagai macam egoisasi individu, berbagai macam jabatan dan kemampuan bersaing setiap individu dalam organisasi suatu perusahaan tidak memastikan bahwa organisasi itu akan selama-lamanya diam tanpa perubahan, dalam beberapa periode sudahlah pasti bawha organisasi dalam perusahan ada atau mengalami perubahan. perubahan seperti apa ?
banyak perubahan yang bisa terjadi dalam suatu organisasi perusahaan misalnya saja :
• penambahan individu yang masuk kedalam organisasi
• pengurangan individu akibat seleksi penilaian kinerja individu
• wilayah keorganisasian
• ketua organisasi
• susunan / jabatan yang ada
• individu yang menempati jabatan pada organisasi
terlihat sudah dari mana biasanya konflik itu muncul, pada saat perubahan terjadi dalam suatu organisasi biasanya ada saja perbedaan pendapat atau faktor -faktor penyebab terjadi konflik yang sudah saya tuliskan diatas . mengapa demikian ? karena saat terjadi penambahan individu dalam suatu organisasi ada individu yang sebelumnya sudah masuk dalam keanggotaan merasa setuju atau tidak setuju , lalu dalam pengurangan individu karena seleksi suatu kinerja kerja seorang individu yang kurang baik, ini bisa menimbulkan konflik ketika seseorang yang tereliminasi karena kinerjanya kurang baik atau memuaskan akan timbul suatu rasa tidak terima dari individu tersebut atau rasa tidak terima yang muncul dari pendapat anggota organisasi lainnya sehingga terjadilah konflik. lalu masalah wilayah organisasi yang bisa menimbulkan konflik karena mungkin tidak dapat menerima karena letak dari suatu wilayah yang baru yang mungkin kurang baik menurut pandangan sebagian anggota. dan yang paling sering menimbulkan konflik ketika suatu organisasi mengalami perubahan keanggotaan atau jabatan dalam organisasi, banyak anggota-anggota organisasi yang merasa dirinya yang layak untuk manaiki jabatan tersebut dan bukan anggota lainnya jadi ketika seseorang didaulatkan menduduki jabatan baru akan ada saja konflik atas perubahan struktur organisasi atau jabatan yang ada.
Contoh perusahaan yang mengalami konflik dalam keorganisasiannya biasanya yang memiliki anggota banyak namun memiliki sedikit posisi jabatan yang dipromosikan. seperti saja dalam perusahan perusahaan milik individu yang menimbulkan nepotisme dalam perusahaan dan menimbulkan ketidak puasan atas anggota lain dalan perusahaannya yang menjadikan itu konflik internal dalam perusahaan tersebut.
namun konflik yang terjadi tidak hanya menimbulkan hal-hal yang negatif dan menimbulkan perpecahan dalam suatu organisasi namun ada konflik yang menimbulkan hasil yang positif yaitu seperti halnya ketikas ada seorang pemimimpin perusahaan yang melakukan korupsi terhadap dana organisasi atau melakukan nepotisme dalam kepemimpinannya suatu konflik yang datang ketika ada anggota yang tidak setuju dengan perilaku pemimpinya akan membawakan hasil yang positif sehingga pemimpin yang tidakbertanggung jawab tersebut bisa dikeluarkan dan tercipta keadilan dalam keorganisasian yang dibentuk.Peran dari Mediator yang netral sangat dibutuhkan jika terjadi konflik. Peran Mediator juga sangat membantu biasanya di pegang oleh Wakil Ketua atau bisa di ambil dari pihak luar organisasi jika konfliknya sudah besar. Jadi, bisa kita simpulkan Konflik adalah hal yang biasa atau wajar terjadi. Jika masih bisa diselesaikan secara bersama akan lebih baik konflik diselesaikan dengan musyawarah . Karena pendapat atau pandangan setiap individu atau setiap orang berbeda-beda.
PERUSAHAAN YANG MENGALAMI KONFLIK
Perusahaan manapun pasti pernah mengalami konflik internal. Mulai dari tingkat individu, kelompok, sampai unit. .Mulai dari derajat dan lingkup konflik yang kecil sampai yang besar. Yang relatif kecil seperti masalah adu mulut tentang pribadi antarkaryawan, sampai yang relatif besar seperti beda pandangan tentang strategi bisnis di kalangan manajemen. Contoh lainnya dari konflik yang relatif besar yakni antara karyawan dan manajemen. Secara kasat mata kita bisa ikuti berita sehari-hari di berbagai media. Disitu tampak konflik dalam bentuk demonstrasi dan pemogokan. Apakah hal itu karena tuntutan besarnya kompensasi, kesejahteraan, keadilan promosi karir, ataukah karena tuntutan hak asasi manusia karyawan.
Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif.
Faktor-faktor kondisi konflik (Robbins, Sthepen ,2003, Perilaku Organisasi):
• Harus dirasakan oleh pihak terkait
• Merupakan masalah persepsi
• Ada oposisi atau ketidakcocokan tujuan, perbedaan dalam penafsiran fakta, ketidaksepakatan pada pengharapan perilaku
• Interaksi negatif-bersilangan
• Ada peringkat konflik dari kekerasan sampai lunak.
Menurut Baden Eunson (Conflict Management, 2007,diadaptasi), terdapat beragam jenis konflik:
• Konflik vertikal yang terjadi antara tingkat hirarki,seperti antara manajemen puncak dan manajemen menengah, manajemen menengah dan penyelia, dan penyelia dan subordinasi. Bentuk konflik bisa berupa bagaimana mengalokasi sumberdaya secara optimum, mendeskripsikan tujuan, pencapaian kinerja organisasi, manajemen kompensasi dan karir.
• Konflik Horisontal, yang terjadi di antara orang-orang yang bekerja pada tingkat hirarki yang sama di dalam perusahaan. Contoh bentuk konflik ini adalah tentang perumusan tujuan yang tidak cocok, tentang alokasi dan efisiensi penggunaan sumberdaya, dan pemasaran.
• Konflik di antara staf lini, yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki tugas berbeda. Misalnya antara divisi pembelian bahan baku dan divisi keuangan. Divisi pembelian mengganggap akan efektif apabila bahan baku dibeli dalam jumlah besar dibanding sedikit-sedikit tetapi makan waktu berulang-ulang. Sementara divisi keuangan menghendaki jumlah yang lebih kecil karena terbatasnya anggaran. Misal lainnya antara divisi produksi dan divisi pemasaran. Divisi pemasaran membutuhkan produk yang beragam sesuai permintaan pasar. Sementara divisi produksi hanya mampu memproduksi jumlah produksi secara terbatas karena langkanya sumberdaya manusia yang akhli dan teknologi yang tepat.
• Konflik peran berupa kesalahpahaman tentang apa yang seharusnya dikerjakan oleh seseorang. Konflik bisa terjadi antarkaryawan karena tidak lengkapnya uraian pekerjaan, pihak karyawan memiliki lebih dari seorang manajer, dan sistem koordinasi yang tidak jelas.
KESIMPULAN
Pada setiap perusahaan selalu ada konflik, baik konflik internal maupun konflik eksternal dan juga selalu ada konflik baik yang kecil maupun sampai konflik yang besar. Ada beberapa jenis konflik, stiap konflik muncul karena memiliki penyebab masing-masing dan juga mempunyai solusi masing-masing sesuai dengan jenis konflik itu sendiri. Konflik itu sendiri merupakan proses yang dimulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif atau akan segera mempengaruhi secara negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar